Kamis, 21 Januari 2021

Puisi

Rintik Sendu

Oleh : Ayu Novi Fitriani


Pada sarayu malam yang menelisik kalbu

Aku merindu sandaran hangat pundakmu

Pada rintik payodya yang membanjiri pelupuk mataku

Aku merindu berteduh di bawah naunganmu


Lenteraku padam mengiringi tangis pilu

Arah pulangku menghitam legam tak tentu

Membuatku terduduk dan memeluk sesalku

Pada aksa yang melebarkan jurangku


Kau pernah mengikat janji untuk selalu menyertaiku

Nyatanya, kau memilih sendiri jalan pulangmu

Meninggalkanku pada kenestapaan waktu

Hanya semangat yang jadi penguat belulangku


Kepada siapa lagi aku harus mengadu rindu? 

Kepada lembaran sajak yang mulai lusuh

Atau, kepada semesta yang bersikukuh

Pertanyaan naif yang terbingkai sayu


Lamongan, 17 Januari 2021

 

Jumat, 15 Januari 2021

Puisi


Kidung Cinta

Oleh : Ayu Novi Fitriani


Tuan. Kidung cinta yang kau lantunkan ditemani petikan gitar yang merdu nan menawan, sekarang menjadi candu yang tak tertahan. Ruang-ruang dialog temu bertabur frasa euforia, sekarang menuai diksi bualan tak bermakna. 


Kembali tersayat, kembali terjerat. Memori asmara seakan tak ingin beranjak walau sedetik, menjadikanku terus terbuai oleh buana yang menggelitik. Pada kerinduan yang tak berujung pada titik. 


Waktu seakan melahap diksi-diksi indah lalu menggantinya dengan kenestapaan, menjadikan renjana semu sebagai senandika kebodohan. Ironi bukan? Apa kita masih pantas untuk kembali bertukar canda diperistirahatan terakhir bagaskara?, sembari tersuguh secangkir kopi bukan secangkir hati apalagi secangkir janji.


Lamongan, 15 Januari 2021


Senin, 11 Januari 2021

Puisi

 

Wanita Bertabir Surga

Oleh : Ayu Novi Fitriani


M anik mata sayup-sayup membelai purnama

A ir mata luka yang terbalut tawa

L aungan aksara doa tak pernah kau lupa

A rti lelah yang tertumpuk belas cinta

I mpian yang terikat harmoni bernada

K ecup rayu yang menjadi penawar setiap luka

A badi di secarik kertas bertinta

T ak pernah kuharap, kau cepat tua dan renta


T ak dipungkiri, belas kasihmu terpatri di jiwa

A ku yang dulu kala masih mengeja dipangkuannya

K ini aku yang menuntun kau dikala tua


B iarkan aku yang menjadi pelipur lara

E jaan kata apa yang harus kuucap untuk menebusnya?

R asa terima kasih, tak akan pernah cukup dirasa

S ampai masa merengkuh usia

A da doa di setiap penjuru yang kulangitkan

Y ang menjadi bekal sekotak hadiah balasan

A kan rasa belas cinta yang tak pernah dipadamkan

P erihal kau, wanita yang kusebut Bunda


Lamongan, 22 Desember 2020

Kamis, 07 Januari 2021

Puisi



Pahlawan Garda Terdepan 

Oleh : Ayu Novi Fitriani


Hatimu terang layaknya bagaskara berkilau

Jiwamu penolong bak superhero idolaku

Tak kenal waktu akan pengorbanan jasamu

Kau rangkul tanpa mengenal kasta bercucu


Pertaruhan nyawamu akan nyawa orang lain di sisimu

Meninggalkan segalanya akan bakti negrimu

Ego yang tertepis oleh rasa iba di dirimu

Letihmu terseduh akan tanggung jawab di pundakmu


Nilai kemanusian tertanam di lubuk hatimu

Sulit jika harus di nominalkan pengabdianmu

Terima kasih, telah menjadi garda terdepan ampu

Izinkan aku mempersembahkan secarik puisi akan keberanianmu


Lamongan, 26 Oktober 2020


Puisi

MARI MENGENAL FITUR-FITUR MICROSOFT OFFICE POWER POINT (PPT)

  KENALAN DULU YUK DENGAN MICROSOFT POWER POINT (PPT) A.     Pengertian Microsoft Office Power Point                Microsoft Power Point ...